Rabu, 30 Mei 2012

AWAKEN

We were given so many prizes
We changed the desert into oasis
We built buildings of different lengths and sizes
And we felt so very satisfied
We bought and bought
We couldn’t stop buying
We gave charity to the poor ’cause
We couldn’t stand their crying
We thought we paid our dues
But in fact

To ourselves we’re just lying
Oh

I’m walking with my head lowered in shame from my place
I’m walking with my head lowered from my race
Yes it’s easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves

We were told what to buy and we’d bought
We went to London, Paris and
We made show we were seen in the most exlusive shops
Yes we felt so very satisfied

We felt our money gave us infinite power
We forgot to teach our children about history and honor
We didn’t have any time to lose
When we were.. (were)
So busy feeling so satisfied

I’m walking with my head lowered in shame from my place
I’m walking with my head lowered from my race
Yes it’s easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves

We became the visuals without a soul
despite the heat
Our homes felt so empty and cold
To fill the emptiness
We bought and bought
Maybe all the fancy cars
And bling will make us feel satisfied

My dear brother and sister
It’s time to change inside
Open your eyes
Don’t throw away what’s right aside
Before the day comes
When there’s nowhere to run and hide
Now ask yourself ’cause Allah’s watching you

Is He satisfied?
Is Allah satisfied?
Is Allah satisfied?
Is Allah satisfied?

Oh
I’m walking with my head lowered in shame from my place
I’m walking with my head lowered from my race
Yes it’s easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves

-Maher Zain-

Sabtu, 28 April 2012

GESA GESU SESU SASA


Sekilas kalimat itu asing terdengar. Ya, sebelum aku tahu makna sebenarnya dari kalimat itu.Sebelum aku bergabung menjadi sebuah keluarga Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi UGM. Sebelum aku menjalani sebuah proses perjuangan dalam kebersamaan yang disebut dengan PDL. Sebelum aku tergabung dalam sebuah angkatan yang solid. 2010. Sebelum, dan sebelum semuanya kulalui. Aku memang tidak tahu apa makna kalimat tersebut.

Makna. Bukan sekedar tahu ataupun mampu menguraikan kepanjangan dari kalimat tersebut. Bukan sekedar melantangkanya di setiap acara himpunan. Bukan sekedar syair sorakan sebagai pemeriah sebuah pertandingan. Bukan sekedar tulisan lusuh yang ditempel didepan himpunan, diguyur hujan luntur dan terkena terikpun akan berpudar.Lebih dari itu. Melainkan sebuah kalimat yang ketika didengungkan akan memberikan percikan semangat bagi orang-orang yang mendengarnya. Menggugah kesadaran ketika teman membutuhkan sebuah uluran tangan. Memantik sedikit kreatifitas ketika buntu dalam pemecahan solusi. Pengingat sebuah kebersamaan ketika sebuah himpunan terpecah belah. Bahkan lebih dari itu.

Masih begitu jelas dikepala ketika memori itu terkengan kembali begitu saja.
Sebuah memori yang sangat berharga. 

" Geologiku satu, gesa gesu sesu sasa
 Geologi satu geologi sama senang susah sama-sama"

Berkali-kali nyair tersebut dinyanyikan. Sebagai teman selama perjalanan panjang menjemput sebuah kebersamaan. Sebagai pemantik semangat ketika lelah. Sebagai penguat hati-hati ketika pecah. 

 Sederhana. Bermakna. 

Senin, 05 Maret 2012

Ini Rohisku, mana Rohismu?

"Ketika suatu hari, terbesit dalam hatimu
Tentang tanggung jawab kita, sebagai khalifah di bumi
Kita masih muda, semangat masih menggelora
Apakah akan kita sia-siakan dengan bersenang saja

Kita berjuang sebagai pelajar dengan cara yang ada
Tak usah bimbang, tak usah ragu tegak dan luruskan niatmu

Rohis, Rohaniah Islam tempat kita untuk berjuang
Menegakkan syariat islam dengan suri tauladan
Kami ada disini siap menggenggam tanganmu
Tegakkan langkah mu kobar semangat mu
Syuhada cita kita

Rohis SMA 1 Banjarnegara, Cerdas riang berakhlak mulia
Rohis SMA 1 Banjarnegara, Ceria!

Rohis, Rohaniah Islam tempat kita untuk berjuang
Menegakkan syariat islam dengan suri tauladan
Rohis ini jawabnya jika hari kecilmu bertanya
Pada tepat yang slalu diridhoi oleh Allah semata

Rohis SMA 1 Banjarnegara, Ceria!"

Dulu, lagu ini selalu menggema di lapangan basket SMA Negeri 1 Banjarnegara setiap acara Masa Orientasi Siswa (MOS). Ya, MOS. Disini siswa-siswi baru disuguhi beranega ragam kegitan untuk bisa lebih mengenal sekolah barunya.

Waktu itu, sekitar 4 tahun yang lalu (2008), saya berada di tengah-tengah lapangan basket Smansabara. Siswa-siswi baru berkumpul di pinggir-pinggir lapangan sambil duduk menikmati pertunjukan sekaligus pengenalan ekskul-ekskul yang ada di SMA tersebut. Hari sudah siang, namun terik matahari tak memudarkan suara-suara bising di tengah lapangan itu. Masing-masing anak bergerombol sesuai dengan kelasnya masing-masing.

Kemudian terdengar suara pembawa acara memanggil salah satu ekskul.
"Yang disini siaaaaap? yang disana siaaaaaap? baiklah, kita panggil ROHIS CERIAAA"

Serentak tepuk tangan menyambut pertunjukan dari rekan-rekan ROHIS.
Dua barisan siap maju memasuki lapangan  dari arah yang berlawanan. Barisan akhwat, dan barisan ikhwan.
Terlihat rapi, kokoh, kompak, bikin iri pokoknya.
Masing-masing barisan terlihat di isi oleh orang-orang yang penuh senyum dan saling menggenggam tangan saudara yang ada disamping kanan kirinya dengan menyilangkan tangan. Bergerak maju dan terus maju ke tengah lapangan. Hingga kedua barisan tersebut bertemu dan membentuk satu garis lurus ikhwan akhwat.

Seketika hening, peserta MOS tidak tahu apa yang akan mereka lihat. Terlihat raut muka penasaran di wajah mereka. begitu pula dengan saya yang masih saja menjadi penonton di garis tepi lapangan karena memang tidak ikut latihan untuk pertunjukan ini.

Suarapun mulai terdengar. Salam tak lupa diucapkan oleh Ketua ROHIS pada masa itu. Sapa di gaungkan hanya sekedar ingin tahu kabar dan kondisi peserta pada saat itu. Setelah beberapa menit menyapa, inilah yang mereka pertunjukan.

"Ketika suatu hari, terbesit dalam hatimu
Tentang tanggung jawab kita, sebagai khalifah di bumi
Kita masih muda, semangat masih menggelora
Apakah akan kita sia-siakan dengan bersenang saja

.........................................."

Tepuk tangan dari pesertapun mulai riuh. Pada saat sebelum mulai memasuki reff, beberapa rekan-rekan panitia ikut serta bergabung kedalam barisan ikut bernyanyi bersama. Satu orang, dua orang, tiga orang.. hingga hampir semua panitia (termasuk ketua OSIS nya ikut bergabung bersama barisan yang telah dibuat). Tak terkecuali saya, dengan antusiasnya saya langsung lari ke lapangan dan langsung menggenggam  salah seorang teman untuk kemudian ikut bergabung ke barisan.

Senandung lagu itu pun semakin kuat terasa. Bahkan tak jarang pesertapun ada yang bisa mengikuti dan menyanyi bersama. Sampai-sampai barisan tersebut tidak lurus lagi karena lebar lapangan yang tidak memungkinkan. Barisanpun mulai melengkung dengan tidak melepaskan genggaman tangan saudaranya.
Merinding...!
Begitu kuat ukhuwah itu kurasakan!

Sampai di akhir lagu, genggaman itu berubah menjadi sebuah rangkulan. Saling memeluk saudara-saudara yang ada di kanan kirinya. Makin kuat ukhuwah itu kurasakan.

Ending dari lagu tersebut kita membagi-bagikan secarik kertas berisi kata mutiara yang disematkan dengan pita cantik dan permen manis di dalamnya. Diiringi dengan tepukan meriah peserta kami undur diri dari lapangan. Sungguh ukhuwah itu terasa begitu indah. :D

Success with PARIS !

Sukses adalah impian setiap manusia yang terlahir ke dunia. Saya yakin, tidak ada seorangpun yang menginginkan kegagalan. Sebelum berbicara bagaimana menjadi orang sukses, sepertinya kita harus tahu dulu "Sukses itu apa?". Apakah orang yang kaya raya? Apakah orang yang bisa membeli mobil mewah, dan rumah mewah?. Ya, itu tidak salah. Pada prinsipnya, sukses adalah ketika apa yang kita inginkan dapat tercapai.

Lalu bagaimana menjadi menjadi orang yang sukses? Saya mendapat ilmu baru dari sebuah buku karya Roni Indra, 2011 (Sukses Sebelum Lulus Kuliah)
Kuncinya simple, PARIS!

P -> Passion
Yaitu seberapa besar kita ingin mendapatkan apa yang kita mau,
Seberapa "bernafsu" atas apa yang kita mau
Seberapa besar kita ingin mewujudkan apa yang kita mau
Seberapa bersar kita mau berkorban untuk mendapatkna apa yang kita mau

A-> Action
Seberapa pun dekatnya, kalau kita tidak pernah melangkahkan kaki yang pertama, pasti tujuan itu tidak akan sampai karena jarak ribuan kilometer terdiri dari selangkah demi selangkah yang akhirnya mendekatkan kita pada tujuan yang ingin kita capai.

R-> Result
Sukses = mendapatkan hasil.
Apapun hasilnya, uang atau bukan itulah hasil dari kerja kita.
Dalam melangkah pastinya sudah tercatat baik-baik dong di otak kita apa yang ingin dihasilkan?
Nah, katanya nih kita tidak boleh bergerak berputar kesana kemari untuk sok sibuk saja, tapi kita berbuat untuk hasil yang kita tuju!

I -> Improvement
Ada yang tau sahabat orang sukses? yup, hambatan dan tantangan. Orang sukses justru sering gagal, sering menghadapi hambatan. Yaa, memang begitu. Seorang David Beckam tentu lebih sering gagal memasukan bola ke gawang dari pada kita. Karena dia setiap hari  berlatih dan berlatih. Nah, dalam proses berlatihnya itu, kegagalan pun menjadi teman setianya. Tapi apa hasilnya?? SUKSES!

S -> Success!
Setelah melewati tahapan-tahapan paris ini  SUKSES adalah hal yang kita tuju. Ya! itu tujuanya. Lalu setelah sukses mau apa? Tentu saja melahirkan kesuksesan-kesuksesan lainya. Orang yang sukses adalah orang yang pandai melahirkan sukses kecil, kemudian menjadi kesuksesan kecil lainya, dan terus beranak pinak menjadi sukses-sukses yang lain.

Jadi, kamu mau SUKSES?

Senin, 20 Februari 2012

Belajar dari Rumput

Image

Kadang kita sering menyepelekan tumbuhan tingkat rendah bernama rumput.
Ya rumput. Rumput dengan akar serabutnya.
Rumput dengan ukuran tubuhnya yang pendek.
Rumput dengan posisinya yang sangat rendah.
Rumput yang selalu diinjak-injak.

Tapi tahukah kamu?
Rumput dengan ukuran tubuhnya yang pendek.
Rumput dengan akarnya yang serabut.
Rumput yang selalu diinjak-injak.

Ternyata rumput jauh lebih kuat dari pada pohon yang menjulang tinggi ke langit.
Ketika angin badai menerpa, rumput jauh lebih elegen dalam menghadapi padai tersebut.
Disaat pohon yang tinggi tumbang karena badai, rumput masih gagah berdiri menyongsong esok.
Rumput hanya menggeliat lembut karena badai.
Sedangkan sang pohon yang tinggi bergoyang hebat karena badai.

Sebagai manusia yang berakal, tentulah kita dapat belajar dari sang rumput.
Walaupun semua keterbatasan ada pada dirinya,
semua kelemahan menghampiri tubuhnya,
namun, lihatlah bagaimana sang rumput menghadapi sebuah badai yang luar biasa hebat.
Dia tenang, menggunakan segala keterbatasan sebagai kekuatan untuk menghadapinya.

Seperti halnya manusia, untuk apa mempunyai banyak kelebihan,
Ketika menghadapi sebuah masalah yang besar, dia tak bisa melewatinya.
Tapi bukan berarti lantas kita menginginkan sebuah kekurangan.
Namun bagi temen-temen yang mungkin merasa sudah banyak kekurangan dalam dirinya.
Kemudian bisa menjadikan kekurangan tersebut sebagai kelebihan untuk menghadapi masalah.

Untuk menerima segala yang terjadi dalam dirinya dengan lapang dada.
Untuk merasa cukup dengan apa yang telah sang pencipta ciptakan untuk kita.
Karena kita tidak pernah tau apa yang terbaik bagi kita.

Bisa jadi apa yang kita anggap baik, ternyata bukan yang terbaik menurutNya.
Dan bisa jadi pula, apa yang kita anggap buruk, itulah yang terbaik menurutNya.

Karena pada hakekatnya, yang lebih tau tentang suatu hal adalah dia yang menciptakan hal tersebut.
Begitu pula dengan kita, ada yang jauh lebih tahu segalanya. Dialah Sang Pencipta Kita.

Cinta Kata Anna



Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar
Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih tenang
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta
Dalam menguraikan cinta akal berbaring tak berdaya
Bagaikan keledai yang terbaring dalam lumpur
Cinta sajalah yang menerangkan cinta dan percintaan

Puisi ini adalah sepenggal dialog yang ada didalam film Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman Elshirazi.
Dibacakan oleh Anna Althafunnisa (oki setiana dewi) pemeran utama film tersebut ketika menjawa sebuah pertanyaan "apa itu cinta" dari salah seorang penonton yang hadir dalam acara bedah buku.
Dari puisi tersebut, tersirat makna yang dalam mengenai arti sebuah cinta.

Cinta itu indah,

Ada satu hal yang menarik dari puisi tersebut.
"Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih tenang"
Saya mulai tersadar bahwa cinta itu tidak harus di ungkapkan dengan lidah.
Karena lidah ini sering kali berdusta,
Karena lidah ini tidak bisa menggambarkan apa yang sebenarnya bergejolak dalam jiwa
Karena sikap,dan  perbuatan,  sudah cukup untuk mengungkapkanya, tanpa dusta.

Bidadari Dunia

Tentang sebuah rasa yang tersampaikan lewat perhatian dan ketulusan
Tentang rasa sayang yang tak mau melihat aku terluka
Tentang cinta yang menjelma menjadi sebuah rasa ingin selalu menjaga
Rasa sayang dan rasa cinta yang teramat sangat kepada sang buah hati
Kepada sang penerus perjuangan dambaan hati
Terus terpatri di hati hingga nanti
Hingga jiwa itu tak lagi sanggup melihat pagi

Semenjak kuliah di jogja, waktu untuk bertemu keluarga hanya disaat liburan saja.
Kusempatkan untuk berbincang berdua bersama sang bidadari dunia.
Saat itu aku baru sampai di rumah,

"kok kamu kurusan nduk?"
"iya bu, banyak tugas. Tapi gak papa yang penting kan sehat"

Sejenak kusempatkan untuk berkaca.
Dengan nada anak-anak kumerengek "Bu, kok dimukaku jadi tumbuh jerawaaat??" persis seperti aduan anak kecil yang habis di cubit temannya.

"Duh Gusti, seharusnya saya saja ya yang jerawatan, jangan anakku. biar saya saja, yang sudah tuaa".

Mendengar kata-kata itu, perlahan air mata menetes tak bisa terbendung.
Betapa inginnya Ia supaya aku tak menderita. Hanya karena jerawat!
Betapa inginnya Ia agar segala bebanku dialihkan kepundaknya.
Syukurlaah, isakan tangis itu tak sampai terdengar ditelinganya.
Tak bisa kumembayangkan betapa sedihnya Ia setiap kali kuteteskan air mata.
Tak berlebihan, jika Ia ku panggil  Bidadari Dunia.


Aku Tak Butuh Teman

Assalamu'alaikum guys! Apa kabar kamu? iya, kamu :) #apasihDan :p Hari ini hari jumat kan ya, mumpung lagi selow dan ada ide buat nul...