Minggu, 30 Desember 2012

Sebuah akhir atau awal?

Awal dan akhir akan selalu berdampingan mesra dimanapun, dan kapanpun berada. 
Saling terpaut satu sama lain.
Jika akhir memilih untuk meredup, awal akan bersambut, menggantikan..
Membuka lembaran yang baru
Merangkai helai demi helai persahabatan, harapan, cita, dan cinta..
Suatu saat, awal pun akan lelah, akhir tak akan ragu untuk bersaut.
Menenangkan..
Menyimpan setiap memori yang terekam..
Menutup goresan luka yang dalam untuk kembali terpendam..


Diposkan oleh : Dani Mardiati
di keramaian fikiran dan kesunyian alam

Jumat, 28 Desember 2012

Kenangan Manis Part 2

Sms pun masuk ke Inbox hp saya yang berisi sms pinang meminang dari Mas Yanuar sebagai ketua BEM yang baru. Di sms tersebut berisi tulisan bahwa saya diminta menemani teman-teman PSDM di kepengurusan beliau. Fina, Fitri, Neo, Bila, Taufik, Amang, Putra, Budi, Tefa, Bayu, Aufar, Rendy, dan icha. Saya mohon maaf kalau selama kepengurusan ini saya belum bisa menjadi kakak yang baik. Selama satu kepengurusan ini saya belum bisa memberikan teladan terbaik. Belum bisa mengakrabkan kalian satu sama lain. Belum bisa rutin forganya. Belum bisa menengahi permasalahan yang terjadi. Belum bisa mengkoordinir kalian dengan sempurna, belum bisa membekali kalian untuk satu kepengurusan kedepan, maaf jika sering sekali membuat kalian kecewa. Maaf jika sering sekali membuat kalian susah. Maaf jika sering kali tidak bisa memimpin forga karena urusan akademik. Maaf jika belum bisa menjaga kalian sehingga banyak yang memilih untuk pergi. Maaf jika sering ada kata yang menyinggung hati. Maaf jika sering terlontarkan lirik mata yang menuai curiga. Maaf jika sering membuat kalian kecewa. Maaf. Maaf. Maaf. Terimakasih untuk kalian yang masih bertahan sampai detik ini untuk PSDM kita. Untuk BEM KMFT kita.
            Fina dengan cerewetnya yang selalu membuat Sekre jadi rame. Kamu saingannya mba Fanny deh fin. Hehe. Fitri dengan tampang juteknya yang selalu membuat anak baru yang masuk ke BEM bilang “itu lho mba-mba yang paling jahat di BEM”. Hehe tapi dengan kejutekanmu bisa membuat para cowok-cowok BEM nurut dan bisa kamu bentak-bentak. Haha. Neo yang punya segudang ide cemerlang, yang setiap kalinya ke BEM selalu melontarkan sebuah percakapan menarik sehingga memantik anak-anak untuk diskusi. Bener ne, karena budaya diskusi itu penting. Saya sangat setuju. Bila yang cantik, yang selalu bisa membagi waktu dengan fiagra. Yang selalu menghibur hati ketika sms “bisa dateng mba, soalnya minggu kemaren udah di fiagra” hehe makasih sabilaaa. Taufik dengan diamnya tapi selalu bisa diandalkan. Selalu ada ketika dibutuhkan. Selalu siap siaga untuk berkontribusi nyata. Keren kamu fik. Sukanya jadi seksi dokumentasi. Haha. Amang yang walaupun sering diem, tapi pas jadi ketua panitia WOW. Sepak terjangnya mengalahkan siapapun. Hehe. Berhasil mengkoordinir temen-temen dengan baik dah. Putra dengan bahasa ilmiahnya yang selalu membuat forga yang tidak fokus jadi fokus lagi, yang selalu bisa membuat orang menjadi belajar serius dan berfikir untuk masa depan. Penuh perencanaan dan matang. Budi yang tetep setia ikut forga walaupun sering gak nyambung sama temen-temen 2011 nya. Hehe maaf ya bud kalo belum bisa jadi kadep yang baik buat kamu. Tefa yang rajin banget nungguin formulir saat ORBIT. Keren neng. Bayu yang penuh semangat membara ketika bergabung bersama PSDM. Aufar yang selalu pengen saya tanyain, kamu kemana aja sih nak? Hehe. Rendy yang selalu bisa menularkan sifat kepemimpinan ke temen-temen yang lain, yang selalu banyak inisiatif untuk mengkoordinir temen-temen nya. SALUT. Daan icha. Yang senyum cerianya sangat sangat saya rindukan. Wajah ingin taunya yang berbinar. Ingin tahu apa-apa saja yang sedang terjadi. Mungkin kamu sekarang memilih tempat yang lebih cocok dengan kamu. Maaf aku gak bisa memberikan yang terbaik buat kamu cha. I love you all guys!
            Terimakasih Ika, Dian, Luqman, Rogate, Satriya, Copi, Ongki, dan Aiman yang sudah sangat sabar nemenami hingga akhir kepengurusan. Tidak ada yang bisa saya ucapkan kecuali ucapan beribu terimakasih dan permohonan maaf. Karena tanpa kalian saya tidak bisa menjaga adek-adek dengan baik. Ika yang begitu perhatian, cerewet, inovatif, dan selalu mendampingi dengan sabar walaupun Ia juga punya amanah di tempat lain. Membersamai ketika tidak ada orang yang bisa menemani. Mendukung ketika saya perfikir harapan itu mungkin sudah tidak ada. Mengeluarkan ide-ide realistis sebagai alternatif rencana-rencana yang tak sempat terlaksana karena kendala. Berjuang mendapatkan dana dari PPKB untuk kaizen. Setia mencari tempat untuk KAIZEN pada H-1. Sabar dalam menghadapi saya yang sering tidak balas sms, sering banyak sibuk di jurusan. Ika yang dengan susah payah bolak-balik PPKB untuk urusan KAIZEN. You’re the best ka. Dian yang sangaaat telaten ngurusin PSDM dan selalu bisa diandalkan. Makasih Diaan :). Luqman yang dengan seribu idenya dan bisa mempertanggungjawabkan dan melaksanakan idenya itu dengan baik. Pasti kamu yang selalu ada ketika yang lain ada acara masing-masing. Kamu yang paling dewasa ketika kita kumpul. Yang selalu menyempatkan waktu untuk kumpul PSDM walaupun sakit atau jadi ketua di tempat lain. Makasih Luqman :). Rogate dengan semangatnya yang menggebu-gebu sehingga teman-teman yang ada disekitarmu tertularkan semangat itu. Yang selalu siap ketika di sms untuk datang. Yang setia nungguin di Loe-Boom untuk rapat walaupun anak-anak belum datang. Haha makasih Rogate :). Ongki yang selalu bisa diandalkan juga untuk mengurus ini itu. Paling sering si mengepotin kamu malasah perlengkapan dan konsumsi. Hehe Walaupun kamu sudah ada amanah di tempat lain tapi tetep siap siaga ketika diminta untuk hadir. Potong rambut ky biar tambah ganteng. Hehe Makasih Ongky :). Copi yang dengan segala kesibukanya di satub tapi selalu punya ide-ide menarik untuk PSDM, yang selalu nantangin “ ini ngomong doang gak nih?” hehe. Itu yang membuat kami semangat untuk merealisasikan ide-ide itu. Jadi inget waktu kita nginep bareng di kosmu dan kosan Ika buat bahas PSDM kedepan. Makasih Copiiii :). Satriya si bijak yang selalu ngasih masukan ke saya untuk membuat PSDM jadi lebih baik. Maaf ya sat belum bisa memahami kondisimu. Makasih sudah mau bertahan di PSDM sampai akhir :). Aiman yang dengan gurauan dan kocaknya yang selalu bisa membuat suasana menjadi hidup dan menyenangkan. Tanpa kamu mungkin PSDM jadi serius banget daah. Makasih sudah bisa bertahan sampai akhir walaupun tuntutan tugas juga terus mengalir. Makasih karena sudah menjadi ketua panitia dengan sambutan terhehaaat. Makasih Aimaaan :).  Aku sayang kalian semuaaaa T.T
            Dan akhirnya, keluarga barupun bergabung bersama PSDM. 2012 ni yeee. Paling muda gitulooh. Hehe. Fina, Rianti, Hoyi, Almira, Wisnu, Sigit, Fathan, Fadli, Dany, Nabil, Fara, Retno, Ridho, Gandhi, Aziz. Selamat datang di PSDM!! Bermanfaat atau tidaknya PSDM sekarang ada di pundak kaliaan nak. Hehe
            Fina, si imut cantik yang kreatif banget banget. Selalu bisa bikin inovasi baru dalam setiap acara. Selalu bikin suasana forga jadi ceriaaa. Hehe Makasih finaaa :). Rianti yang sabar, penuh perhatian,  dan lembut yang bisa menenangkan temen-temen yang lain, walaupun kadang panik sendiri juga. Hehe. Makasih Rianti :). Hoyi yang rajin, ulet, telaten, dan inisiatif nya super tinggi. Makasih Hoyiiii :). Almira yang jago banget gambar dan bikin karikatur, rendah hati pulaa. Makasiiih almira cantiik :). Wisnu yang paling dewasa dan bisa mengayomi temen-temen yang lain. Makasih Wisnu :). Sigit yang kalem, lembut, menjaga tutur katanya, tapi bisa menjadi ketua panitia yang baik di Closing kemaren. Kamu kereeen! Makasih Sigit :). Fathan yang cool, dan selalu siap siaga jika dibutuhkan. Makasih Fathaan :). Fadli yang kebapak-bapakan, cool juga, karena sering ada agenda Paksima di Mesin jadi sempet gak enak ya sama temen-temen? Gak papa, go ahead ajaaah. Makasih ya Fadli udah mau cerita kemaren jadi masalahnya clear! :).  Dany yang pendiem juga nih kayaknya atau emang karena kita jarang interksi aja ya? Hehe ayoo Dany jangan sampai tinggalin PSDM yak! Masuk bareng-bareng, keluar juga bareng-bareng. :). Nabiiiil yang sukanya penasaran dan sering sms “ kak, ini gitu ya? Kok ini gini si kak? Emang ini gak jadi ya kak? Kan ini gini kak?” tapi itu yang membuat saya selalu bersemangat untuk terus bersama kaliaan. Nabil yang dengan baik hati selalu menyempatkan hadir walaupun banyak agenda juga si Mesin. Hehe Makasih Nabiil :). Fara si manis yang lembut dan sopan. Yang dengan telaten bilang izin atau maaf kalau tidak bisa kumpul PSDM. Bagus Fara lanjutkaan! Makasih yaaa :). Retno si ekspresif yang selalu ceria dan antusias nyeritain sesuatu. Inget anget waktu pertama ketemu. Ya ampuun. Rameee abisss!. Hehe Makasih ya Retnoo :). Ridho yang selalu baik dan mau bantuin temen-temenya kalau tugasnya udah selesai. Yang nyempetin hadir evaluasi walaupun habis fieldtrip yak. Makasih Ridho :). Gandi yang sampai sekarang gak ada kabar? Apa kabar nak? Hehe ayooo gabung lagi :). Daan Aziz yang setia ngurusin perkap untuk Closing kemaren. Ulet, sabar nemenin temen-temen yang lain. Makasih Aziz!:)
            Bagi saya, PSDM adalah keluarga terbaik selama 2 tahun ini dan setiap kenangan bersama kalian akan tetap terekam indah di dalam memori. Sampai jumpa kawan di lain ranah. Saya mohon maaf. Terimaksih atas kebersamaan yang indah ini :).

Kenangan Manis Part 1

Dua tahun bergabung bersama teman-teman BEM KMFT UGM banyak sekali menyisakan kenangan-kenangan manis yang tak akan pernah terlupakan. Pertama kali saya di Yogya dan mulai masuk ke ranah organisasi ya di BEM KMFT UGM. Waktu itu, dengan niat yang kuat saya berazzam harus masuk BEM agar bisa bergaul dengan semua jurusan, bisa belajar mengenal orang lain dan berinteraksi dengan mereka dengan baik. Sampai akhirnya open rekrutmen itu datang dan sayapun mendaftar. Mengikuti segala tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan. Semua begitu menarik. Mulai dari takut-takut dan malu-malu untuk mendaftar sampai tegangnya wawancara.
            Sampai akhirnya saya dinyatakan diterima sebagai salah satu staf PSDM BEM KMFT UGM. Pada saat itu, kepala departemen yang menjabat adalah Mba Wangi. Saat forga pertama, disitulah saya mulai mengenal Mas Aris, Mas Arip Cumi, Mas Yanuar, Mba Oksel, Mba Binar, Mas Iwan, Mas Hatta, Mas faiz, Mas Wisnu yang sampai sekarang tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang disegani dan menjadi teladan. Saya bangga bertemu dan kenal dengan mereka. Hari-hari bersama mba Wangi pun terlewati sampai akhirnya kepengurusan berganti kepada Mas Aris yang begitu lembut. Lembut. Sungguh lembut. Dengan kelembutanya Ia menjadi panutan kami selama satu kepengurusan. Ia begitu telaten dalam merawat kami, menumbuhkembangkan kami, dan mendampingi kami.
            Ada beberapa moment bersama Mas Aris yang saya tidak akan pernah lupa. Yang pertama saat Mas Aris ulang tahun. Pada saat itu, saya dengan Sabila sedang iseng nongkrong di BEM. Kemudian teringat pada waktu itu Mas Aris ulang tahun. WOW BANGET. BARU INGET. Hehe. Pada waktu itu sudah menunjukkan jam lima. Kami bersegera mencari kado dan memutar otak untuk mengerjai Mas Aris. Tak lupa kami meminta Arman untuk mencegah Mas Aris supaya tidak pulang. Dengan nada meyakinkan Arman bilang “tenang, itu mah serahin aja ke aku”.
            Kami memulai mengerjai Mas Aris dengan celetukan-celetukan protes selama Ia menjadi kadep. Mulai kita tidak pernah di sms ketika forga bersama 2011 lah, Mas Aris yang terlalu tertutup lah, suka kerja sendiri. Begitu seterusnya sindirian-sindiran pedas kami lontarkan. Kami pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari Sekretariat BEM. Diluar masih ada Mas Gilang, Mas Bayu, dan Mas Aris. Kami pamit dengan Mas Bayu dan Mas Gilang. Namun sengaja tidak pamit kepada Mas Aris untuk menunjukkan protes kita kepadanya. Saya kayaknya memang berbakat bikin orang kesel deh. Hahaha
            Saya bersama sabila pun meluncur ke Gramedia untuk mencari sebuah buku. Soalnya Mas Aris itu emang doyan banget baca buku. Hehe. Pilih pilih. Daaaaan, dapatlah sebuah buku yang tersandar indah di rak bagian Keagamaan. Tentang PERNIKAHAN. Hahahaha
            Hari mulai petang, kamipun sholat Maghrib di Masjid Mardliyah. Waktu itu sudah menujukkan pukul setengah tujuh ketika kami selesai sholat. Sayapun tak lupa menghubungi Arman untuk memastikan apakah Mas Aris masih di Teknik atau enggak. Dia bilang masih. Katanya masih di Mushtek (Mushola Teknik) habis sholat Maghrib. Dan kami pun bergegas kembali Teknik. Ternyata tidak sesuai rencana, saat kami kembali ke Sekretariat BEM, si Arman bilang mas Arisnya gak tau dimana. Tadi katanya masih di Mushtek terus tiba-tiba menghilang. Padahal Ia tidak membawa motor. Kontrakanya pun sangat jauh. Hampir tidak mungkin kalau Ia pulang sendiri JALAN KAKI. Demi apah. Hehe
            Akhirnya pencarian kamipun kembali mencari ke Mushtek. Tidak ada. Berinisiasi ke JTMI siapa tahu masih mengerjakan tugas di jurusan. Kami keliling JTMI dari ke lobi, tangga, ruang utama, mushola, sampai WC. Nothing. Terus kemana?
            Sampai di Sekre lagi, kami diceritakan kalau tadi siang nasib Mas Aris sungguh malang dan sangat memprihatinkan. Saat akan pulang bersama Dio. Ia di PHP-in sama Dio untuk pulang bareng. Tapi ternyata si Dio dengan sengaja meninggalkan Mas Aris di Sekre. Kemudian saat Mas Irfan akan pulang pun, saat Mas Aris akan naik motornya, eh tiba-tiba motornya jalan duluan dan Mas Aris pun ditinggalkan lagi. Duh mas, sedih dengernya. Oh iya Mas Irfan dan Dio adalah teman satu kontrakan Mas Aris. Berarti kemungkinan terbesar Mas Aris mampir ke kosan temen kemudian minta diantarkan ke kontrakan.
            Perlahan saya keluarkan HP untuk menghubungi mas Aris, ternyata tidak aktif. Kami cari-cari lagi di sekitar Teknik. Kembali lagi ke Mushtek. Tidak ada. Ke jurusan. Juga tidak ada. Ke Arsitektur juga tidak ada. Ke KPFT. Nope. Pencarian itu kami lakukan sampai kira-kira pukul 8 malam. Akhirnya dengan sangat menyesal, kami tuliskan sepucuk surat untuk Mas Aris yang berisi permintaan maaf karena telah mengerjainya. Sepertinya memang raut muka jutek saat pergi tadi benar-benar membuat Mas Aris tidak nyaman. Karena pada kenyataanya Mas Aris adalah tipe perasa. Pokoknya lembut banget deh. Tapi sangat mengayomi. Keeren lah pokoknya.
            Sepucuk surat itu selain berisi permintaan maaf juga harapan dan do’a atas berkurangnya umur. Kami selipkan bersama kado yang tadi kami beli dan kami titipkan kepada Arman untuk diberikan kepada Mas Aris. Ya ampun, nyesel del ngerjain mas Aris waktu itu. Hehehehe

Tapi bagi kami, Mas Aris tetep jadi kadept terbaik. Ia rela mondar mandir ngurus proposal sedangkan kami sedang asik berlibur di kampung masing-masing. Ia rela tidak ikut euforia kepanitiaan PPSMB hanya untuk sekedar fokus ke PSDM. Hanya Ia yang bersedia meluangkan waktunya untuk membuat penilaian langsung. per individu. Detail.  Dikirim ke email masing-masing dengan harapan masing-masing anggota dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Parameter penilainya juga jelas. Mulai dari kepemimpinan, keaktifan, kedisiplinan, dsb Ia nilai satu satu dengan cermat. 

Satu hal lagi yang membuat saya begitu respek adalah kegigihannya dalam meng-upgrade anggota-anggota PSDM. Mulai dari penugasan membaca, saling diskusi, kunjungan ke PSDM Fakultas lain, mengundang pemateri saat forgaaa, mengadakan sikrab yang luar biasa sama Mas Cumi ke vredeberg. 

Sampai-sampai karena begitu semangatnya meng-upgrade, dulu ketika di Sekre mas Aris habis beli buku baru. Saya penasaran dengan isi bukunya. Buku tersebut berjudul Kenapa PSDM di Benci?. Karena saya begitu antusias ingin tahu, Mas Aris bilang "Ya udah bukunya buat kamu aja, tapi ada syaratnya, abis kamu baca buku ini kamu harus share juga sama temen-temen yang lain" katanya. Dan itu WOW. Bahkan buku itu belum keluar dari plastiknya. Belum Ia baca sama sekali. 
 

Mas Arissss, Makasiiih :) 
Semoga mas dapat lebih menebar manfaat di tempat yang lain :)



Aku Tak Butuh Teman

Assalamu'alaikum guys! Apa kabar kamu? iya, kamu :) #apasihDan :p Hari ini hari jumat kan ya, mumpung lagi selow dan ada ide buat nul...