Minggu, 25 November 2012

Hujan Badaipun Kami Terjang

Sebenarnya kisah ini berawal dari rasa ingin ikut merasakan rasa suka dan duka bersama (aseek) :p


Jadi, pada pagi itu (Sabtu, 2 November 2012) jam 06.55 aku udah sampai di depan himpunan dongs. Dan temen-temen panitia Geomapping telah berkumpul dengan ceria di HM juga karena memang hari itu adalah hari pertama acara Geomapping di mulai. Yak, pagi itu aku beserta kelompok akan melakukan pemetaan Geologi Teknik di Daerah Imogiri. Jam 07.15 akhirnya diputuskan untuk berangkat setelah menunggu dua teman yang lain. 

Sekitar 40 menit akhirnya sampai juga di kavling pemetaan. Ternyata daerahnya berbukit dengan kelerengan terjal-sangat terjal. Gak kaget sih, udah kelihatan dari peta topografinya. Nah, setelah keliling-keliling dan membuat beberapa stasiun pengamatan, sampailah di suatu STA dimana tiba-tiba saya kepikiran tentang Geomapping. Akhirnya aku tanya ke salah satu teman. Ega namanya. "ntar kamu ikut ke Sermo gak Ga?". Waduk Sermo adalah tempat dilakukanya acara Geomapping. "Iya, ntar sore aku ke sana". jawabnya singkat. "Yuk, bareng.." jawabku tanpa pikir panjang. #padahal gak tau juga disana mau ngapain. hehe Seengaknya yang ada difikiranku saat itu adalah bukan sebagai apa nanti saya disana? tapi setidaknya dengan hadirnya aku dapat sedikit memberikan semangat kepada teman-teman yang ada disana. "Mau berangkat jam berapa? jam 5 yuk." ajakku. "Ayuk" jawabnya singkat.

Dan waktupun berlalu hingga akhirnya, jam 12.00 pemetaan selesai. Dan itu adalah pemetaan tercepat dari yang pernah ada. Sampailah di kosan lagi jam setengah 2. Istirahat. dan berangkat ke Sermo jam 5 sore pun hanya wacana. haha

Ada sms masuk, "Dan, jadi Ke Sermo jam 5?" tanya dari seberang sana. "Aku belom mandi, abis maghrib ajaah yak" ku balas sms itu dengan antusias. Karena diluar snaa hujan masih penuh dengan petir (alay).

Dan maghrib yang syahdu pun tiba, karena abis sholat langsung pergi tilawahnya sebelum maghrib (iya dong, gak boleh ketinggalan). Dan hujan diluar sana masih menderu-deru. "berangkat gak ya, berangkat gak ya, berangkat gak ya" bisik dalam hati.
Daaaan, saya memilih untuk menembus hujan selama satu jam perjalanan (rencananya). 
To be continue..


Ramadhan :D

Gak tau kenapa tiba-tiba pengen nulis tentang Ramadhan. :)
Pasti semua sudah tau kan ya?
Kalau denger kata Ramadhan pengenya kembali lagi jadi anak-anak.
Dimana setiap sahur males-malesan buat dibangunin
Dimana masih bisa bareng-bareng ikutan ngebangunin orang sahur sambil nabuh-nabuh bedug.
Dimana di teriknya siang selalu merengek minta minumlah, minta ini minta itu. manjaaaa.
Dimana setiap tarawih hanya sibuk ngusilin temen sholat sebelahnya.
Dimana setiap habis tarawih, selalu tilawah bareng temen-temen dengan ejaan yang masih lucu-lucuu.
Dimana setiap selepas tilawah bareng di masjid pasti ngebolang jari jajan bareng-bareng.
Dimana belum ada rasa takut kalau puasanya gak diterima, kalau sholatnya gak khusuk, kalu sedekahnya gak banyak, kalau dzikirnya gak rutin, kalau dhuhanya ketinggalan, kalau tahajjudnya kelewatan..

yak, Ramadhan selalu membuat cerita tersendiri bagi tiap-tiap orang.
Yang muda, yang tua selalu punya banyak cerita di bulan ini.
Yang rajin yang males, yang pinter, yang gak pinter, yang cantik, yang ganteng pasti punya cerita tersendiri di bulan Ramadhan.
Dan entah kenapa bulan ini selalu ngangenin.
Karena hanya di bulan ini, keluarga selalu punya momment untuk sahur dan berbuka bersama.
karena hanya di bulan ini, selalu ada tawaran dan janji-janji motivasi dari orang tua untuk anaknya.
karena hanya di bulan ini, selalu ada waktu untuk ngobrol hingga tertawa renyak selepas berbuka.
Karena bulan ini istimewa, sesuai namanya :)

Jadi, apa nih arti kata Ramadhan sendiri? 
Ramadhan berasal dari bahasa arab ramidha atau arramadh yang berarti panas matahari yang intens dan kering. Lainnya mengatakan dinamakan demikian karena Ramadhan menghangus dosa-dosa. Beberapa mengatakan dinamakan demikian karena hati dan jiwa lebih mudah menerima nasihat dan mengingat Allah selama bulan Ramadan, seperti pasir dan batu yang mudah menerima panas matahari. Para perumus bahasa yang indah ini mungkin telah terinspirasi oleh Allah (SWT) dalam penamaan bulan Ramadhan ini .
Tampaknya, keagungan bulan ini tidak digemakan dari makna kebahasaannya saja, akan tetapi juga pada makna substantifnya. Nama Ramadhan selain menunjukkan kondisi alam yang ada di lingkungan sahara Arab yang terbiasa berhias terik dan panas, juga melambangkan sebuah tantangan dahsyat bagi para pelaksana ibadah puasa (ash-shaimun). Selain itu, dari namanya, ada sebagian ulama yang harus menginterpretasi kata ramadhan dengan huruf per huruf yang semuanya memiliki makna.

Ar-Ramadhu juga bisa diartikan “batu yang panas karena panas teriknya matahari” sebagaimana terdapat dalam kitab Matn Al-Lughah. Ibnu Manzhur mengatakan: "Ramadhan adalah salah satu nama bulan yang telah dikenal". Ibnu Duraid menambahkan: "Ketika orang-orang mengadopsi nama-nama bulan dari bahasa kuno secara sima'i dengan zaman (masa) yang ada dalam bulan itu, maka bulan Ramadhan bertepatan dengan masa panas terik, lalu dinamakanlah dengan Ramadhan.

Ada pula yang mengatakan diadopsi dari ramadha ash-sha’im (panasnya orang yang puasa) ketika tenggorakannya panas karena sangat haus. Al-Fairuz Abadi menambahkan bahwa bulan Ramadhan dinamakan demikian karena ia membakar dosa-dosa.

Nah, satu hal lagi yang membuat Ramadhan selalu ditunggu, 
yaitu karena bulan ini adalah bulan pengampunan, bulan dihapuskanya dosa-dosa, bulan diturunkannya Al-Qur'an, bulan adanya malam lailatul qodar, bulan yang setiap detiknya dapat membuat pahala berlipat-lipat ganda, bulan yang selalu banyak aneka makanan dan minuman bermunculan.

Banyak kan keutamaanya?
Yak, karena Ramadhan memang istimewa :)

Sumber :

http://esq-news.com/ramadhan/akar-kata-ramadhan.html
http://islamwiki.blogspot.com/2011/08/arti-kata-ramadhan.html

Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur, dan pepatah terkenal: "Kal Mustajeer Minar Ramadhaa binnar" - untuk melompat keluar dari penggorengan ke dalam api. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah (saw) mengatakan: "Shalat Dhuha adalah ketika unta muda dapat merasakan panas matahari pagi." Dengan demikian, Ramadhan disebut untuk menunjukkan Sensasi panas di perut akibat kehausan.

Read more: Arti Kata Ramadhan - IslamWiki | Tentang Islam http://islamwiki.blogspot.com/2011/08/arti-kata-ramadhan.html#ixzz2DFbwcHco
Under Creative Commons License: Attribution
Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur, dan pepatah terkenal: "Kal Mustajeer Minar Ramadhaa binnar" - untuk melompat keluar dari penggorengan ke dalam api. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah (saw) mengatakan: "Shalat Dhuha adalah ketika unta muda dapat merasakan panas matahari pagi." Dengan demikian, Ramadhan disebut untuk menunjukkan Sensasi panas di perut akibat kehausan.

Read more: Arti Kata Ramadhan - IslamWiki | Tentang Islam http://islamwiki.blogspot.com/2011/08/arti-kata-ramadhan.html#ixzz2DFbwcHco
Under Creative Commons License: Attribution

Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur, dan pepatah terkenal: "Kal Mustajeer Minar Ramadhaa binnar" - untuk melompat keluar dari penggorengan ke dalam api. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah (saw) mengatakan: "Shalat Dhuha adalah ketika unta muda dapat merasakan panas matahari pagi." Dengan demikian, Ramadhan disebut untuk menunjukkan Sensasi panas di perut akibat kehausan.

Read more: Arti Kata Ramadhan - IslamWiki | Tentang Islam http://islamwiki.blogspot.com/2011/08/arti-kata-ramadhan.html#ixzz2DFbwcHco
Under Creative Commons License: Attribution

Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur, dan pepatah terkenal: "Kal Mustajeer Minar Ramadhaa binnar" - untuk melompat keluar dari penggorengan ke dalam api. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah (saw) mengatakan: "Shalat Dhuha adalah ketika unta muda dapat merasakan panas matahari pagi." Dengan demikian, Ramadhan disebut untuk menunjukkan Sensasi panas di perut akibat kehausan.

Read more: Arti Kata Ramadhan - IslamWiki | Tentang Islam http://islamwiki.blogspot.com/2011/08/arti-kata-ramadhan.html#ixzz2DFbwcHco
Under Creative Commons License: Attribution
Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur, dan pepatah terkenal: "Kal Mustajeer Minar Ramadhaa binnar" - untuk melompat keluar dari penggorengan ke dalam api. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah (saw) mengatakan: "Shalat Dhuha adalah ketika unta muda dapat merasakan panas matahari pagi." Dengan demikian, Ramadhan disebut untuk menunjukkan Sensasi panas di perut akibat kehausan.

Read more: Arti Kata Ramadhan - IslamWiki | Tentang Islam http://islamwiki.blogspot.com/2011/08/arti-kata-ramadhan.html#ixzz2DFbwcHco
Under Creative Commons License: Attribution

Aku Takut

Semua orang pasti punya prinsip kan ya?
Tapi bagaimana kalau prinsip itu justru malah membuat orang lain tersinggung?
membuat orang lain merasa tidak dihargai?
membuat orang lain harus dipaksa untuk memaklumi?

Tapi justru itu tantanganya kan ya?
Aku takut, logika ini akhirnya memilih untuk memaklumi
Aku takut, hati ini justru lebih memilih mengikuti logika
Aku takut, rasa segan juga ikut mengiyakan setiap bisikan hati yang lemah
Aku takut, rasa nyaman juga gak mau untuk terusik
Aku takut..

Disaat saat itu tiba,
Saat dimana semua yang telah dipertahankan menjadi sia-sia
Hanya karena rasa pemakluman yang mendominasi
Hanya karena ingin melebur bersama mereka tanpa adanya sekat?


Hari ini aku memilih untuk bertahan?
Secara  kasat mata memang iya.
Tapi hati? Bagaimana dengan hati?
Bagaimana dengan benda kecil nan lemah ini yang setiap saat tidak ada yang tau isinya kecuali penciptanya?
Bagaimana kalo ternyata benda lemah ini yang pertama kali memutuskan untuk mengalah?
Mengalah pada rasa pemakluman?
Bagaimana?

Ya Allah...
Aku takut..



Aku Tak Butuh Teman

Assalamu'alaikum guys! Apa kabar kamu? iya, kamu :) #apasihDan :p Hari ini hari jumat kan ya, mumpung lagi selow dan ada ide buat nul...