Tentang sebuah rasa yang tersampaikan lewat perhatian dan ketulusan
Tentang rasa sayang yang tak mau melihat aku terluka
Tentang cinta yang menjelma menjadi sebuah rasa ingin selalu menjaga
Rasa sayang dan rasa cinta yang teramat sangat kepada sang buah hati
Kepada sang penerus perjuangan dambaan hati
Terus terpatri di hati hingga nanti
Hingga jiwa itu tak lagi sanggup melihat pagi
Semenjak kuliah di jogja, waktu untuk bertemu keluarga hanya disaat liburan saja.
Kusempatkan untuk berbincang berdua bersama sang bidadari dunia.
Saat itu aku baru sampai di rumah,
"kok kamu kurusan nduk?"
"iya bu, banyak tugas. Tapi gak papa yang penting kan sehat"
Sejenak kusempatkan untuk berkaca.
Dengan nada anak-anak kumerengek "Bu, kok dimukaku jadi tumbuh jerawaaat??" persis seperti aduan anak kecil yang habis di cubit temannya.
"Duh Gusti, seharusnya saya saja ya yang jerawatan, jangan anakku. biar saya saja, yang sudah tuaa".
Mendengar kata-kata itu, perlahan air mata menetes tak bisa terbendung.
Betapa inginnya Ia supaya aku tak menderita. Hanya karena jerawat!
Betapa inginnya Ia agar segala bebanku dialihkan kepundaknya.
Syukurlaah, isakan tangis itu tak sampai terdengar ditelinganya.
Tak bisa kumembayangkan betapa sedihnya Ia setiap kali kuteteskan air mata.
Tak berlebihan, jika Ia ku panggil Bidadari Dunia.
Senin, 20 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aku Tak Butuh Teman
Assalamu'alaikum guys! Apa kabar kamu? iya, kamu :) #apasihDan :p Hari ini hari jumat kan ya, mumpung lagi selow dan ada ide buat nul...
-
Assalamu’alaikum! Hari ini aku mau cerita tentang pengalamanku daftar Baker Hughes. Udah pada tau semua kan? Baker Hughes itu salah sat...
-
GESA GESU SESU SASA Sekilas kalimat itu asing terdengar. Ya, sebelum aku tahu makna sebenarnya dari kalimat itu.Sebelum aku b...
-
Halo, hari ini aku mau cerita tentang pengalamanku ikut tes masuk Schlumberger. Oh ya kenalin dulu aku lulusan dari Teknik Geologi UGM. Tah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar